Rakyatmerdeka.co – Nasional Tetenger atau Monumen Erupsi Gunung Merapi 2010 di Dusun Bakalan, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, bakal jadi menu wajib rute jip ” Vulcano Tur Merapi “.
” Rute harus untuk jip vulcano itu sebagai gagasan induk Pemerintah Kabupaten Sleman untuk mempromosikan Tetenger Bakalan sebagai obyek wisata edukasi terkait efek erupsi serta usaha menaikkan pendapatan ekonomi warga masyarakat setempat, ” kata Kepala Dinas Kebudayaan serta Pariwisata Kabupaten Sleman Ayu Laksmidewi pada peresmian Tetenger Bakalan, Rabu (1/6/2/2016).
Menurutnya, ” tetenger ” itu mempunyai luas lebih kurang dua hektare serta adalah hibah dari rangkaian aktivitas ” City on Volcano ” (COV) 2014.
” Tetenger Bakalan seluas 1, 5 hektare adalah tanah gabungan punya tujuh warga Bakalan yang bersedia dibeli pemerintah untuk pengembangan wisata edukasi kegunungapian. Sedang 1/2 hektare bekasnya adalah tanah kas desa, ” tuturnya.
Ketua Panitia COV 8 2014 Muhammad Hendrasto yang ada dalam peresmian itu menerangkan kalau dalam ” tetenger ” berbentuk monumen berupa segitiga bercabang itu melukiskan gunung serta warna merah pada tugu menerangkan satu lubang keluarnya magma yang bisa keluar ke arah mana saja.
” Pada monumen itu ada tulisan Sirna Jalma Lenaning Paningal yang di artikan bencana itu datang ketika manusia lengah,. ” tuturnya.
Hendrasto menyampaikan, karenanya ada ” tetenger ” ini diinginkan ke depan dapat jadi media edukasi sebagai laboratorium alam untuk belajar kegunungapian.
” Dahulu kita belajar mengenai gunungapi diluar negeri. Namun saat ini demikian sebaliknya, beberapa orang luar yang belajar ditempat kita sejak erupsi Gunung Merapi 2010, ” tuturnya.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengapresiasi kehadiran Tetenger Erupsi Merapi serta hibah koleksi beberapa barang terdampak dari erupsi Merapi 2010 itu.
” Diinginkan Tetenger Bakalan serta hibah barang terdampak erupsi dapat jadi pemberi tanda untuk pengingat bakal dahsyatnya erupsi Merapi yang pernah berlangsung di Kabupaten Sleman serta sekitarnya. Dengan berdirinya monumen ini bisa jadi pengukuh semangat dan pemersatu pemerintah, swasta, serta orang-orang mempersiapkan diri dalam menghadapi efek bencana sama yang mungkin saja berlangsung pada masa datang, ” tuturnya.